CARAPANDANG - Kemewahan yang sengaja ditunjukkan para pejabat publik dinilai menjadi salah satu pemicu amarah masyarakat, hingga berujung pada demonstrasi besar-besaran belakangan. Psikolog Novi Poespita Candra dari Universitas Gadjah Mada menilai fenomena pejabat yang kerap pamer harta ecara berlebihan memang bisa berdampak pada nilai kepekaan sosial.
“Dampak perilaku itu bagi diri mereka sendiri menyebabkan kecanduan jika dilakukan terus menerus dan lupa dengan kepekaan sosial,” kata Novi, ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin (1/9/2025).
Menurut dia, hal itu memicu pejabat lupa akan mencari kebermaknaan yang lebih dalam bahwa pencapaian tertinggi mereka semestinya bukan dalam materi tapi spiritualitas yaitu melayani masyarakat terpinggirkan. Materi seharusnya bukan tujuan pencapaian pejabat publik.
Menurutnya fenomena sejumlah pejabat yang kerap memamerkan materinya bisa jadi bentuk mereka dalam menunjukkan eksistensi dirinya. Padahal eksistensi diri sebagai pejabat publik seharusnya ditunjukkan dengan kinerja yang sesuai.
“Ada penelitian yang menemukan bahwa manusia yang senang berbelanja dan menunjukkan kekayaannya adalah salah satu cara memunculkan rasa senang dan kepuasan,” tutur dia.