China, kata Guo Jiakun, mengikuti kebijakan "tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu" dan strategi nuklir yang berfokus pada pertahanan diri.
"China selalu menjaga kekuatan nuklirnya pada tingkat minimum yang diperlukan untuk keamanan nasional, dan tidak pernah terlibat dalam perlombaan senjata dengan siapa pun. Kekuatan nuklir dan kebijakan nuklir China berkontribusi pada perdamaian dunia," ungkap Guo Jiakun.
Gabungan kepemilikan senjata nuklir Rusia dan AS adalah sekitar 90 persen dari seluruh senjata nuklir, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) di Stockholm, Swedia.
SIPRI memperkirakan bahwa China kini memiliki sedikitnya 600 hulu ledak nuklir. Lembaga itu menyebut hulu ledak nuklir China meningkat dari 500 hulu ledak pada Januari 2024 menjadi 600 pada Januari 2025 dan masih akan terus bertambah selama dekade mendatang. Diperkirakan 132 hulu ledak ini ditugaskan ke peluncur yang masih dalam proses pengisian.
Trump juga mengungkapkan pertambahan penyebaran senjata nuklir tidak dapat dibiarkan, seraya berkata: "Kita harus menghentikan senjata nuklir. Kekuatannya terlalu besar."
Trump menekankan bahwa kunjungan Putin ke Alaska pada 15 Agustus lalu menunjukkan komitmennya terhadap negosiasi. "Fakta bahwa ia pergi ke Alaska, negara kami, saya pikir, merupakan pernyataan besar bahwa ia ingin mewujudkannya," katanya.