Ia juga mengatakan kebanyakan benjolan jinak tidak menimbulkan rasa sakit dan seringkali terdeteksi saat diraba atau secara tidak sengaja. Oleh karena itu, seseorang mungkin tidak mengetahui kapan benjolan tersebut berasal.
Sementara jika benjolan mengarah pada tumor atau kanker yang tumbuh cepat cenderung meregangkan kulit, otot, dan bahkan saraf, tulang, atau sendi di bawahnya sehingga menimbulkan rasa sakit.
Hal ini biasanya merupakan tanda agresivitas sarkoma yang mendasarinya dan ditemukan pada tahap pertumbuhan selanjutnya
"Benjolan apa pun yang terasa nyeri, kemerahan, dan mengeluarkan darah, atau bahkan pecah dan menjadi ulkus, perlu diperiksa secara menyeluruh untuk menyingkirkan kemungkinan kanker atau sarkoma," saran Srimanth.
Tes yang relevan meliputi USG, MRI kompleks, atau bahkan pemindaian PET-CT molekuler tingkat lanjut untuk menyingkirkan kanker atau sarkoma. USG digunakan untuk menyaring dan membedakan antara infeksi, timbunan lemak, dan tumor. Hasil USG yang positif akan mendorong dokter untuk menyarankan pemindaian MRI.
"Hal ini dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang ukuran, bentuk, jenis jaringan, dan juga tingkat penyebarannya,” tambah dokter tersebut