“Ini bukan sekadar angka. Di balik itu ada masa depan anak-anak bangsa yang terancam," kata dia.
Arzeti juga menekankan pentingnya pengawasan berkala dari kementerian terkait, khususnya Kementerian Sosial, agar program Sekolah Rakyat berjalan sesuai visi dan misi Presiden Prabowo. Ia menambahkan bahwa pendidikan yang diberikan harus mampu membentuk karakter dan membekali siswa dengan wawasan serta keterampilan yang relevan dengan tantangan masa depan.
“Pastikan program ini dijalankan sesuai amanah. Semua pihak, baik pusat maupun daerah, harus terlibat dan berkomitmen untuk menyukseskan Sekolah Rakyat. Ini adalah investasi masa depan bangsa,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf telah meninjau simulasi Sekolah Rakyat Rintisan yang dilaksanakan selama dua hari sebelum pembelajaran dimulai pada tanggal 14 Juli, dengan durasi simulasi 24 jam penuh.
Mensos mengatakan simulasi tersebut dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 9-10 Juli 2025 sehingga para siswa akan menginap di asrama yang telah disediakan.
Diketahui, Sekolah Rakyat merupakan program Presiden Prabowo Subianto bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Sekolah berasrama ini gratis dan tersedia untuk jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Adapun tahun ini sebanyak 100 lokasi rintisan Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia siap dibuka secara bertahap, yakni sebanyak 63 titik siap dimulai pada tanggal 14 Juli dan 37 titik lainnya menyusul pada akhir bulan.